Rabu, 04 September 2019

8 Cerita Entrepreneur Sukses Indonesia yang Meniti Usaha dari 0


Kerja jadi pegawai negeri atau karyawan di perusahaan bukan satu prioritas buat generasi saat ini. Mereka lebih pilih untuk meniti usaha sendiri. Sebab dengan mempunyai usaha sendiri, mereka berpeluang untuk dapat mendapatkan keberhasilan dengan finansial. Banyak cerita entrepreneur sukses yang sudah memberikan inspirasi mereka. andy soewatdy bisa menjadi solusi untuk kamu.

Kamu tentu familiar dengan beberapa nama Bill Gates, Mark Zuckerberg, Jeff Beos serta Warren Buffett. Mereka adalah beberapa orang paling kaya di dunia yang sukses dalam membuat bisnisnya. Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa cerita entrepreneur sukses yang sukses meniti bisnisnya dari 0.

Semestinya ini bisa memberikan inspirasi Kamu. Ditambah lagi bila Kamu bukan terhitung wirausahawan yang meneruskan usaha dari orangtua. Tetapi murni sedang membentuk bisnis dari 0 bermodalkan Kamu sendiri.

Saya akan bagikan cerita entrepreneur sukses di Indonesia yang meniti bisnisnya dari 0 hingga bila saat ini Kamu sedang merasakan tersuruk serta merasakan tidak berhasil dalam jalankan usaha, dapat selekasnya bangun untuk perjuangkan apa sebagai kemauan Kamu.

Tersebut 8 cerita entrepreneur sukses di Indonesia yang pantas Kamu buat jadi contoh.

1. Bob Sadino
Almarhum Bob Sadino ialah entrepreneur asal Indonesia yang beroperasi di sektor pangan serta peternakan sekaligus juga pemilik jaringan usaha Kemfood serta Kemchick.

Entrepreneur yang dalam kesehariannya seringkali kenakan baju serta celana pendek ini mempunyai nama asli Bambang Mustari Sadino lahir di Tanjung Karang, 9 Maret 1933 serta wafat di umur 81 tahun di jakarta, persisnya tanggal 19 Januari 2015.

Keberhasilan yang Bob Sadino capai tidak didapat dengan gampang. Ia harus jatuh bangun dalam meningkatkan upayanya. Bob sudah sempat kerja jadi pegawai sepanjang sembilan tahun sebelum putuskan untuk mempunyai usaha sendiri.

Usaha pertama yang Bob Sadino rintis ialah menyewakan mobil Mercedes kepunyaannya serta di supiri sendiri. Tetapi selang beberapa lama, ia alami kecelakaan serta menyebabkan mobilnya rusak berat. Selanjutnya ia berubah karier jadi seseorang kuli bangunan dengan bayaran Rp 100 /hari.

Dari sinilah ada seseorang rekan yang merekomendasikan Bob Sadino untuk usaha telur ayam negeri. Dengan bekal modal utang dari tetangganya, dia mulai meniti usaha peternakan ayam. Bob ialah orang pertama yang mengenalkan ayam negeri sekaligus juga telurnya di Indonesia.

Dalam jalankan usaha itu, Entrepreneur nyentrik ini berjualan telur ayam negeri dari pintu ke pintu. Sebab saat itu ayam negeri belum begitu popular di Indonesia. Yang beli cuma ekspatriat yang tinggal di bilangan Kemang, Jakarta Selatan serta sebagian orang Indonesia yang sudah pernah kerja di luar negeri.

Sesudah usaha telurnya mulai laku serta diketahui beberapa orang, Bob meningkatkan upayanya dengan berjualan daging ayam serta sayuran hidroponik. Dialah orang pertama yang mengenalkan skema tanam hidroponik di Indonesia.

Seterusnya Bob membangun supermarket Kem Chicks yang spesial jual produk peternakan serta pertanian. Ia adalah pemilik PT Kem Foods, yaitu pabrik sosis serta daging.

Darinya kita dapat belajar jika menjadi entrepreneur yang sukses harus berani ambil risiko serta kuat dalam jalani rintangan dalam mengawali usaha sendiri.

2. Chairul Tanjung
Cerita Inspiratif Entrepreneur Chairul TanjungKisah entrepreneur sukses yang inspiratif seterusnya adalah Chairul Tanjung, seseorang entrepreneur yang lahir di Jakarta pada tanggal 16 Juni 1962. Ia adalah pemimpin CT Corp. Satu perusahaan besar yang membawahi anak-anak perusahaan seperti Bank Mega, Trans Corp serta CT Global Sumber. Ia masuk juga jejeran orang paling kaya di Indonesia.

Keberhasilan yang dia capai saat ini tidak didapat dengan gampang sebab dia betul-betul merintisnya dari 0. Kehidupan ekonomi keluarga yang pas-pasan membuat orang tuanya tidaklah terlalu memerhatikan pendidikannya.

Ayahnya Abdul Ghafar Tanjung ialah seseorang wartawan serta penerbit media massa yang cukup sukses pada zaman orde lama. Tetapi saat masuk orde baru, tulisannya banyak berseberangan dengan pemerintah yang jadikan surat beritanya di tutup serta memaksakan keluarganya geser di kontrakan tepi kota.

Walau demikian, Chairul Tanjung sukses kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi Kampus Indonesia sesudah lulus dari SMA Negeri 1 Jakarta tahun 1981. Di waktu kuliah berikut, ia telah mulai berusaha untuk melakukan bisnis untuk penuhi ongkos kuliahnya.

Diawali dengan berjualan buku-buku stensilan di universitas, kaos serta buka usaha foto copy serta percetakan di kampusnya.

Sesudah lulus kuliah, dia lebih pilih melakukan bisnis daripada jadi dokter gigi. Usaha pertama yang dia lakukan ialah membangun toko alat kedokteran serta laboratorium di wilayah Senen, Jakarta Pusat. Tetapi usaha itu alami kemunduran.

Tidak menyerah, dia coba terjun di usaha kontraktor serta sudah sempat kerjakan beberapa project konstruksi. Namun dia harus hadapi kegagalan sesudah mangkraknya satu diantara project yang dia tangani karena pemilik project alami kesusahan keuangan.

Seterusnya dia bersama dengan beberapa temannya membangun pabrik sepatu dengan modal utang uang dari Bank Exim sebesar Rp 150 juta. Walau diawalnya cukup kesusahan sebab tidak ada satupun yang tertarik untuk order, pada akhirnya kesabarannya berbuah hasil saat ada pesanan dari Italia sekitar 160 ribu pasang sepatu.

Tetapi permasalahan kembali muncul saat pabrik sepatunya sedang dalam saat-saat sukses. Chairul Tanjung putuskan untuk keluar karena ketidaksamaan visi dengan pemilik pabrik yang lain.

Selanjutnya dia membangun perusahaan sendiri dengan nama Beberapa Grup pada tahun 1987. Keahliannya dalam membuat jaringan usaha serta kecerdikannya dalam melakukan bisnis jadi kunci yang membuat bisnisnya makin berkembang. Ia mengarahkan upayanya ke konglomerasi serta konsentrasi pada tiga usaha pokok yakni keuangan, property serta multimedia.

Di bagian keuangan, Beberapa Grup membawahi beberapa perusahaan seperti Bank Mega, Asuransi Umum Mega, Beberapa Multi Finance, Bank Mega Syariah dan sebagainya. Sesaat di bagian property ada Beberapa Bandung Propertindo, Batam Indah Investindo, Beberapa Bali Propertindo serta Mega Indah Propertindo. Untuk bagian multimedia membawahi Trans TV, Trans7, Trans Lifestyle serta Trans Studio.

Bahkan juga di tahun 2011 Beberapa Grup sukses mengakusisi Detik.com yang disebut media online paling besar di Indonesia.

3. Susi Pudjiastuti
Siapa tidak mengenal dengan Ibu Susi Pudjiastuti. Menteri Kelautan serta Perikanan pada kabinet kerja 2014-1019 ini sangat menginsipasi beberapa wirausahawan wanita. Bagaimana tidak, walau cuma mempunyai ijazah SMP, dia masih dapat jadi entrepreneur sukses.

Ia ialah pemilik sekaligus juga presiden direktur PT ASI Pudjiastuti Marine Product (exportir hasil perikanan) serta PT ASI Pudjiastuti Aviation (penerbangan).

Wanita kelahiran Pangandaran, 15 Januari 1965 ini sebenarnya sudah pernah sekolah sampai SMA. Tetapi waktu kelas 2, dia dikeluarkan sebab keaktifannya dalam pergerakan golput. Selanjutnya, dengan bekal modal Rp 750.000 hasil dari jual perhiasannya, dia jadi seseorang pengepul ikan di Pangandaran.

Keberhasilannya bersambung semenjak 1996, saat dia membangun pabrik pemrosesan ikan dengan produk favorit lobster. Sampai seputar tahun 2004, dia putuskan untuk beli pesawat untuk mempermudah dalam pengiriman produknya. Sampai awal 2012, penerbangan Susi Air sudah menjalankan seputar 50 pesawat.

4. Sunny Kamengmau
Cerita entrepreneur sukses selanjutnya ialah Sunny Kemangmau, pria asal NTT yang cuma tamatan SMP tetapi sukses jadi seseorang wirausahawan sukses dengan membangun usaha tas Robita.

Sunny Kamengmau bukan anak orang ada. Hingga dia meniti usaha tas Robita ini betul-betul dari 0. Semenjak umur 18 tahun, dia pergi merantau ke Bali.

Awalannya, dia cuma kerja sembarangan seperti tukang bersihkan mobil serta buruh perbaikan rumah. Sampai pada akhirnya dia sukses jadi seseorang pegawai di hotel Un’s Hotel yang terdapat di Kuta.

Dia sudah sempat jadi tukang kebun sepanjang satu tahun sebelum pada akhirnya diangkat jadi security di hotel itu. Walau cuma untuk seseorang satpam, dia tertarik untuk belajar bahasa asing, khususnya bahasa Inggris serta Jepang. Bahkan juga dengan upahnya yang cuma Rp 50 ribu, dia pakai untuk beli kamus bahasa Inggris.

Keahliannya dalam berbahasa asing mempermudah dia untuk merajut rekanan dengan tamu asing. Hingga kemudian dia disandingkan dengan entrepreneur asal Jepang, Nobuyuki Kaizaki.

Ke-2 berteman serta setuju untuk bekerja bersama dalam usaha pengerjaan tas handmade di Indonesia yang akan di export ke Jepang. Walau sebelumnya customer belum begitu tertarik untuk pesan tas. Tetapi mereka belum pernah putus harapan.

Sampai pada akhirnya usaha mereka betul-betul sudah berkembang. Tahun 2007, tertera produksi tas Robita sampai 5000 buah per bulan. Perihal ini pula yang membuat Sunny Kamengmau serta partnernya meningkatkan jumlahnya karyawan jadi 300 orang.

Dari cerita entrepreneur sukses seperti Sunny Kamengmau, kita dapat belajar jika jadi pegawai atau buruh jangan terus menurunkan semangat kita dalam melakukan bisnis. Ditambah lagi sekarang terdapat beberapa usaha sambilan karyawan yang dapat Kamu coba.

5. Mohammad Baedowy
Bila Kamu cari cerita sukses entrepreneur barang sisa, karena itu ada nama Mohammad Baedowy. Seseorang entrepreneur sampah plastik yang sukses memperoleh omset milyaran rupiah hasil dari daur lagi sampah plastik.

Banyak penghargaan yang sudah pernah ia terima karena hasil kerjanya seperti tokoh entrepreneur muda paling baik pilihan majalah Tempo, juara pertama wiraswasta paling baik Indonesia versus Dji Sam Soe Awards serta ada banyak lainnya.

Semuanya tidak dia capai dengan gampang. Cerita inspiratif entrepreneur sukses ini diawali semenjak dia putuskan keluar dari kerjaannya jadi auditor di Royal Bank of Scotland yang ada di Jakarta.

Walau kerjaannya sangatlah mapan, lulusan sarjana ekonomi ini berkemauan untuk mempunyai usaha sendiri. Hingga ia cuma kerja sepanjang 3 tahun. Awalannya ia coba usaha ternak jangkrik. Namun usaha pertama ini alami kegagalan.

Tidak patah arang, Baedowy coba usaha baru yaitu usaha penggilingan sampah. Ia di inspirasi dari seseorang entrepreneur yang cukup sukses menekuni usaha sampah plastik. Menurut entrepreneur itu, usaha sampah tidak mempunyai risiko dibanding usaha lain seperti usaha kuliner yang berefek basi atau usaha ternak yang riskan mati.

Sesudah belajar dengan dalam, Baedowy mulai usaha daur lagi plastik sendiri dengan menyewa satu tempat serta beli mesin pencacah plastik sisa. Tetapi nyatanya bisnisnya tidak berjalan dengan mulus karena mesin yang dia beli seringkali rusak. Penjual mesin itu tidak dapat melakukan perbaikan hingga Baedowy sangat terpaksa membetulkannya sendiri.

Berjalan satu tahun upayanya tidak segera menjumpai titik jelas. Bahkan juga ia sangat terpaksa memulangkan istri serta anak-anaknya ke kampung halaman untuk mengirit pengeluaran. Dia sempat juga menyerah serta berupaya jual pabriknya, tetapi tidak ada yang ingin beli.

Pada saat uangnya tipis, Baedowy kehadiran seseorang kiai yang meminta pertolongan dana untuk pembangunan pesantren di wilayah Bekasi Timur. Baedowy memberikan tersisa uangnya meskipun tidak semua.

Seterusnya dia kembali melanjutkan bisnisnya bermodalkan pick up kepunyaannya. Dia sukses membenarkan mesin pencacah plastik kepunyaannya dengan membuat design sendiri.

Sesudah bisnisnya berjalan mulus, sekarang ia tidak cuma untuk pengepul plastik, tetapi menghasilkan mesin pencacah plastik serta jual ke mitranya. Partner Baedowy sendiri saat ini telah lebih dari 100 yang menyebar di daerah Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar